Ada – ada saja ulah para calon mahasiswa untuk bisa masuk fakultas favorit. Mulai dari mencotek jawaban orang lain saat ujian, pergi ke orang pintar untuk minta di doakan hingga bahkan minta bantuan dari joki agar dibantu lulus ujian.
Seperti yang terjadi pada hari Senin kemarin, 11 Mei 2015 praktek sindikat perjokian masuk Fakultas Kedokteran berhasil dibongkar oleh Polres Malang. Petugas yang saat itu mengamankan proses seleksi pendaftaran masuk mengendus ada kecurangan saat seleksi. Petugas kemudian melakukan penggeledahan terhadap barang bawaan peserta ujian.
Dari penggeledahan yang dilakukan tersebut, petugas berhasil menemukan alat khusus yang diduga digunakan untuk melaksanakan aksi perjokian ini. ditemukan alat khusus pada tubuh 4 calon mahasiswa Fakultas Kedokteran. Alat tersebut diletakan pada beberapa bagian tubuh.
“Petugas berhasil menemukan chip khusus yang dipakai oleh 4 calon mahasiswa fakultas kedokteran UMM. Chip tersebut dipasang di dalam telinga para peserta ujian,” ungkap AKP Wahyu Hidayat, Kepala Reserse Kriminal Polres Malang.
AKP Wahyu Hidayat menambahkan, ada pula semacam alat getar yang terpasang pada payudara peserta ujian. Alat getar itu akan memberikan kode – kode getar terhadap setiap jawaban yang diberikan. Jika alat itu bergetar pendek sebanyak kali maka itu berarti jawabanya A. jika alat bergetar pendek dua kali dan lebih panjang maka jawaban itu B, dan begitu seterusnya untuk pilihan jawaban yang lain.
Setelah petugas melakukan cek untuk jawaban yang sudah dikerjakan oleh keempat peserta tersebut, dari 20 soal yang sudah dijawab hanya ada satu jawaban soal yang salah.
Dari proses penggeledahan ini pulalah petugas dari Polres Malang akhirnya berhasil membongkar sindikat perjokian ini. pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh petugas juga berhasil menangkap tiga orang yang diduga menjadi joki.
Ketiga terduga tersebut antara lain Margono 46 tahun warga Wiyung Surabaya, Suko Wahono 38 tahun warga Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Surabaya dan Elma Arifatul Sugiot 22 tahun warga Kediri.
Ketiga orang tersebut bertugas mengantar alat kepada keempat calon mahasiswa. Ketiganya berhasil petugas ringkus di luar gedung dan di SPBU.