Kereta api adalah salah satu transportasi yang paling banyak diminati saat mudik lebaran. Saking banyaknya para peminat kerata api lebaran ini bahkan PT Kerata Api Indonesia (KAI) kuwalahan untuk menyediakan tiket. Meskipun lebaran sendiri masih lama, namun PT KAI sudah membuka penjualan tiketnya sejak bulan april 2015 lalu.
Baru beberapa jam penjualan tiket dibuka, hampir semua tiket KA baik untuk kereta jarak dekat maupun jarak jauh sudah diserbu para pemudik. PT KAI yang memiliki jumlah gerbong kereta yang terbatas ini tidak mampu untuk menyediakan lebih banyak tiket lagi untuk para pemudik di pada lebaran tahun 2015 ini.
Keterbatasan tiket KA yang dijual PT KAI membuat banyak pemudik kecewa tidak dapat jatah tiket untuk pulang ke kampung halamanya. Kesediahan para calon penumpang KA sepertinya tidak akan berlangsung lama, pasalnya Kepala Humas PT KAI, Agus Komarudin mengatakanPT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyediakan 15 kereta tambahan untuk para pemudik yang belum kebagian tiket untuk pulang ke kampung halamanya.
“kereta api tambahan lebaran ini kembali dibuka untuk memenuhi tingginya permintaan terhadap angkutan transportasi KA untuk lebaran 2015 nanti. PT KAI akan memaksimalkan seluruh ketersediaan sarana yang dimiliki guna melayani para pemudik,” tutur Agus Komarudin.
PT KAI telah menyiapkan 15 KA yang terdiri dari 7 KA kelas eksekutif dan bisnis, 1 KA kelas ekonomi komersial dan 7 KA kelas ekonomi subsidi. Total 15 KA tersebut akan melayani 30 perjalanan KA dengan kapasitas tempat duduk 18.760 yang siap diduduki para pemudik setiap harinya pada periode lebaran 2015.
Pemesanan dan pembelian tiket KA tambahan lebaran ini bisa dilakukan sejak dini hari tadi, 11 Mei 2015 pada pukul 00.01 WIB. Tiket tersebut bisa dibeli melalui conact center 121, situs resmi PT KAI, aplikasi KAI Access, minimarket, kantor pos, pegadaian, agen resmi tiket KA, mesin e-kios dan melaui berbagai jaringan resmi penjual tiket KA lainya.
Bagi yang sudah memesan tiket diharapkan segera mencetak tiket di mesin cetak tiket mandiri (CTM) di stasiun. Hal ini dimaksudkan agar bisa menghindari hilangnya struk pembayaran dan menghindarai antrian panjang saat untuk mencetak tiket menjelang keberangkatan.