Beritalamongan.com- Nama pelatih Stefan Hansson merupakan salah satu pelatih yang cukup familiar di liga indonesia khususnya bagi pendukung Persela Lamongan, La Mania. Pelatih berkebangsaan Swedia tersebut sangat diharapkan mampu mengangkat performa Laskar Joko Tingkir untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Namun harapan tersebut belum mampu dijawab oleh Stefan Hansson. Akhirnya management Persela Lamongan memutuskan untuk memutus kontrak pelatih yang mengantongi lisensi pro UEFA. Management Persela Lamongan kemudian memutuskan untuk mengangkat Sutan Harhara sebagai pelatih baru Persela Lamongan.
Sebelum menjadi pelatih Sutan Harhara pernah mencicipi lapangan hijau sebagai pemain. Kiprahnya di lapangan hijau cukup menawan. Pelatih berkacamata itu sempat tergabung dalam timnas di era 70an.
Pria kelahiran 19 Agustus 1952 itu merupakan pemain bertahan yang serba bisa. Kemampuanya dalam mengawal garis pertahanan menjadi salah satu modal yang sangat bagus bagi Persela Lamongan untuk mengarungi Indonesia Soccer Championship 2016. Apalagi bagi sepak bola indonesia yang sempat mati suri ini karena pembekuan PSSI, tentu tim – tim ISC yang lain siap memberikan perlawanan yang lebih sengit untuk merebut singgasana tertinggi sepak bola dalam negeri.
Namun di Persela Lamongan, Sutan Harhara harus menanggung beban yang cukup berat. Pasalnya, tim yang bermarkas di stadion Surajaya itu kini tengah terpuruk di dasar klasemen ISC 2016 grup A. Meskipun demikikan Sutan memiliki alasan tersendiri kenapa pelatih berusia 64 tahun itu memilih untuk bergabung dengan Persela Lamongan dari pada menyetujui tawaran melatih timnas.
“saya memilih bergabung dengan Persela Lamongan karena ada tantangan tersendiri ketimbang memilih menjadi pelatih timnas,”ujar Sutan.
Sutan Harhara juga menyadari bahwa ada pekerjaan yang cukup berat untuk membawa Persela Lamongan keluar dari jurang dasar klasemen grup A ISC 2016. Akan tetapi Sutan Harhara tetap optimis mampu mengangkat performa Persela Lamongan lebih baik lagi. Kerjasama dari segenap lapisan baik dari managemen hingga pemain mampu memberikan efek yang positif bagi tim secara umum.
“banyak beban bersama tim Persela, namun saya optimis Persela Lamongan mampu kembali ke performa terbaiknya, kata Sutan Harhara.”
Hingga saat ini Persela Lamongan masih menduduki peringkat paling akhir dari 18 tim yang mengikut ISC 2016. Dari 5 laga yang telah dilakoni, Persela Lamongan mengalami 5 kali kekalahan dengan defisit 2 gol kemasukan 10 gol. Point 0 masih menjadi point terbanyak yang bisa dikantongi Persela Lamongan hingga saat ini.