Ingin Menuntut Gaji, Karyawan Ini Malah Dimutasi

Senin siang lalu, 4 mei 2015, para karyawan dealer sepeda motor terlihat tidak memasuki ruang kerja seperti biasanya. Mereka bergerombol di depan dealer sambil berteriak – teriak dengan suara yang keras.

Dealer sepeda motor yang beralamatkan di jalan Trunojoyo merupakan salah satu kantor pemasaran sepeda motor yang ada di Kabupaten Jember. Pagi itu aktivitas di dealer terlihat tidak kondisional seperti biasanya. Kondisi ini sebenarnya dimulai setelah dealer tersebut memutasi beberapa karyawanya dan meminta mereka untuk mengundurkan diri.

Ririk Setyo, salah satu karyawan dealer tersebut, mengaku sudah lama tidak menerima gajinya sejak beberapa bulan yang lalu. Nasib yang sama juga dialami oleh karyawan yang lain. Mereka yang sudah lama tidak di gajisejak bulan agustus menutut kepada perusahaan agar segera memberikan hak mereka.

Selain masalah gaji, keputusan perusahaan yang dianggapnya tidak sesuai procedural ini membuat mereka marah. Gaji yang sudah lama tidak diberikan, melakukan mutasi karyawan hingga bahkan menahan ijazah mereka di dealer membuat amarah para karyawan tersulut dan menuntut perusahaan dealer tersebut.

Menurut pengakuan Ririk, ia menolak untuk dimutasi karena ia menganggap apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut tidak sesaui dengan prosedur. Dia bahkan belum mengundurkan diri namun sudah di PHK. Ijazah miliknya juga masih ditahan di dealer tersebut.

Tindakan dealer terhadap karyawanya ini menjadi perhatian ketua Serikat Buruh Muslimin Indonesia, Umar Faruk. Dia menyatakan peusahaan pemasaran sepeda motor tersebut sangat tidak bertanggung jawab. Melakukan penutupan usaha yang tidak sesuai dengan prosedur. Tindakan yang dilakukan oleh dealer tersebut benar – benar bertentangan dengan undang – undang.

Meskipun para karyawan yang berdemo di depan dealer tersebut dibarengi oleh kekecewaan dan kemarahan namun aksi demo karyawan tetap berjalan damai. Kejadian yang dialami oleh para karyawan tersebut bisa menjadi aksi demo yang patut di contoh bagi karyawan lain meskipun hati panas namun kepala harus tetap dingin sehingga aksi tetap berjalan damai dan tidak merugikan banyak pihak.