Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I Tahun 2014 resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi di DBL Arena Surabaya, Selasa (9/12) malam. Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol sirine, dilanjutkan dengan masuknya Pemain Timnas U-19 Sepak Bola Indonesia Evan Dimas sebagai pembawa api PON Remaja Tahun 2014.
Saat penekanan tombol sirine, Menpora RI didampingi Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, Ketua Pengurus Besar (PB) PON Remaja Drs. H. Saifullah, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman.
Pembukaan berlangsung sangat meriah. Dalam pembukaan tersebut, terdapat berbagai penampilan seperti Raisa, Grup Band T.R.I.A.D, Marching Band Semen Indonesia, Tari Remo, modern dance, Grup Band Klantink, dan glow dance. Acara yang dihadiri sekitar 1500 orang ini makin semarak, karena artis Choky Sihotang menjadi MC.
Tak ketinggalan penampilan Paduan Suara Pelajar Surabaya yang terdiri atas siswa SMAN 5, SMAN 6, dan SMAN 15 Surabaya ikut menyemarakkan Pembukaan PON Remaja I Tahun 2014 dengan beberapa lagu.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kemenpora menunjuk Jatim menjadi penyelenggara PON Remaja I Tahun 2014, dan merasa bangga dan masyarakat Jatim menerima tamu/kedatangan ke Jatim yang aman dan nyaman.
“Terima kasih kepada Menpora yang menempatkan Jatim sebagai tuan rumah pertama. Event ini investasi dan menjadi proses penyiapan prestasi generasi muda yang menjadi tulang punggung Bangsa Indonesia. Ini event penting untuk menyiapkan generasi baru di bidang olahraga,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.
Menurutnya, para atlet remaja yang bertanding nantinya merupakan atlet-atlet masa depan bangsa Indonesia dan merekalah kebanggaan bangsa Indonesia di masa mendatang, dan bendera merah putih bisa berkibar di negara lain yaitu ada 2, pertama kedatangan Presiden di negara lain dan Atlet yang berprestasi di tingkat dunia dengan meraih juara I/emas yang kemudian bendera merah putih berkibar.
Gubernur berjanji akan mengawal bagi atlet yang bertanding di PON Remaja I ini di manapun akan aman, di jalan, di tempat bertanding dan dimana-mana akan aman dan mulai bertanding sampai pulang akan sehat dan aman.
Selain itu, Pakde Karwo berpesan kepada para juri dan wasit untuk selalu menjunjung tinggi kejujuran dan sportivitas. Atlet muda perlu diberi contoh teladan yang baik sebagai pegangan bagi mereka semua untuk berprestasi di masa depan.
“Atlet muda butuh kepercayaan. Juri dan wasit menjadi panutan bagi atlet terhadap kejujuran dan sportivitas,” tegasnya.
Sementara itu, Menpora RI Imam Nahrawi berpesan kepada seluruh kontingen, wasit, dan ofisial untuk memegang teguh semangat sportivitas. Ini karena kemenangan itu tidak ada arti jika atlet menggunakan dopping, pemalsuan usia, serta transfer atlet ke provinsi lain. “Juri, atlet dan pelatih jadi kita harus berbuat jujur di PON Remaja ini karena jika kita berbuat jujur mau juara atau tidak kita merasakan kepuasan tersendiri,” ucapnya.
Ia mengatakan, PON Remaja merupakan jalur pembinaan atlet usia dini. Muara dari PON Remaja adalah Youth Asian Games. Dari PON Remaja ini bisa muncul atlet-atlet yang bisa menopang Indonesia ke multieven internasional yang lebih tinggi, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Di PON Remaja ini, kita patut mempercayakan atlet daerah kita masing-masing. “Karena dengan menampilkan atlet kita sendiri di ajang-ajang seperti ini,” ujarnya.