Jawa Timur sebagai bagian integral Indonesia harus mempersiapkan diri untuk memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015. Maka, diperlukan kerja inovasi dan antisipasi untuk menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) tersebut.
Saat ini tim ekonomi yang dipimpin Gubernur Jatim Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo, melakukan langkah jemput bola ke sejumlah negara maju yang memiliki potensi investasi global, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Pada awal kunjungan di kawasan Amerika bagian utara, delegasi bertemu dengan Illinois Department of Commerce and Economic Opportunity, lembaga pemerintah yang bertugas mengembangkan pasar dan investasi perusahaan-perusahaan dari AS ke seluruh dunia.
Pakde Karwo, mengatakan, dipilihnya kawasan ini karena Amerika Utara sangat penting dalam ekonomi global, dengan 18 persen populasi middle class dunia yang memiliki pengeluaran harian 10 sampai 100 dolar AS.
“Jumlah kelas menengah Eropa lebih besar tapi kurang diminati karena proteksi MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), maka kita datang ke mari. Misi ini sekaligus menjawab signal Dubes AS beberapa waktu lalu yang minta perhatian Jatim sebagai salah satu provinsi maju, untuk meningkatkan kerjasama, karena seolah lebih fokus di Asia Pasifik,” ujar Pakde di kantor Illinois Department of Commerce and Economic Opportunity, 100 Randolph Street, Chicago, Illinois, Senin (1/12).
Menurut Pakde Karwo, Chicago sebagai salah satu kota tujuan cukup potensial karena menjadi pusat banyak perusahaan multinasional berbasis teknologi seperti Boeing , Caterpilar dan lainnya.
“Setelah mendengar paparan tentang kemudahan perizinan, terminal modern Teluk Lamong dan ketersediaan lahan, mereka sangat tertarik dan akan mensosialisasikannya pada perusahaan yang mereka payungi. Lembaga ini juga akan melanjutkan untuk tingkat B to B, dengan ikut pameran dagang di Jatim tahun depan dan melakukan pertemuan antar pengusaha,” tuturnya.
Dia menjelaskan, selain menyasar tambahan investasi di Jatim, upaya ini juga sebagai strategi mengahadapi AFTA 2015.”Mereka tentu akan menangkap peluang karena sekarang zamannya efesiensi, dengan mendekatkan pabrik ke konsumen. Basis produksi di Jatim kelak akan digunakan untuk menembus pasar tunggal ASEAN, sekaligus kita menyerap teknologi, seperti kesepakatan dengan swasta dari Jepang soal konten dan SDM lokal,” papar Pakde Karwo
Deputy Director Office of Trade and Investment, Department of Commerce and Economic Opportunity, Daniel Goff, optimis banyak perusahaan dari negara bagiannya yang tertarik berinvestasi ke Jatim.”Kita harus pandai melihat peluang karena sekarang zamannya dari setiap produk pasarnya mengglobal. Kami yakin banyak perusahaan kami yang tertarik, terlebih dengan adanya garansi pemerintah seperti kemudahan perizinan, ketersediaan lahan, dan sumber daya listrik,” ujarnya.
Dia menambahkan, setiap negara dan kawasan memiliki potensi dan kekhususan untuk dikembangkan.”Sudah banyak perusahaan kami yang berkolaborasi dengan UMKM negara lain. Sekarang tinggal menunggu kesempatan mempertemukan kekuatan bisnis dari kedua pihak,” pungkas dia.