Seringkali kita mendengar atau melihat iklan-iklan obat pencahar di media yang dapat menghilangkan penderitaan mengejan akibat sembelit. Namun sebenarnya, apa itu sembelit? Cukupkah mengatasi sembelit dengan obat pencahar?
Sembelit atau konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (mungkin juga hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dikeluarkan dan menyebabkan timbulnya rasa sakit perut yang hebat bagi penderitanya. Pada kasus tertentu, sembelit bahkan dapat mencegah keluarnya gas dan menyebabkan buang air besar (BAB) berdarah. Sembelit berbeda dengan ambien, ringkasnya sembelit merupakan kondisi ketika kita jarang sekali BAB dan mengalami gangguan dalam mengeluarkan tinja / kotoran. Sembelit yang cukup parah dan berlarut-larut dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Siapapun dapat berpotensi menderita sembelit, tidak terkecuali ibu hamil sehingga solusi terbaik mengatasi sembelit adalah mengaitkannya dengan penyebab terjadinya sembelit itu sendiri. Dalam kebanyakan kasus, sembelit dapat terjadi dikarenakan usus besar telah menyerap kandungan air terlalu banyak dari makanan yang ada di usus besar sehingga kotoran akan menjadi kering dan keras. Semakin lambat gerak makanan melalui saluran pencernaan, semakin banyak air yang diserap oleh usus besar.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi sembelit yang berkaitan dengan faktor penyebab seseorang menderita sembelit :
- Mengonsumsi air putih secara teratur
Para ahli berpendapat bahwa jika kita terkena sembelit, mengonsumsi lebih banyak air tidak akan membantu meringankannya, melainkan dengan meminumnya secara teratur. Kita dianjurkan untuk meminum air putih setidaknya 3 liter setiap hari. Selain itu, kurangi minum minuman bersoda, beralkohol dan ber-kafein karena akan mengakibatkan dehidrasi yang memperparah sembelit.
- Mengonsusmsi cukup serat setiap hari
Timbulnya sembelit menandakan bahwa penderita tidak mengonsumsi serat yang cukup untuk tubuh. Mengurangi makanan yang kurang serat dan berlemak seperti telur, daging dan keju serta mulailah mengonsumsi makanan yang kaya akan serat seperti sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Kandungan serat akan membantu menenangkan usus dalam saluran pencernaan.
- Meningkatkan aktivitas tubuh
Orang yang jarang sekali melakukan aktivitas fisik berpeluang besar terkena sembelit. Oleh karenanya, sembelit seringkali diderita oleh orang yang sudah tua. Ketika tubuh aktif secara fisik, metabolisme di dalam tubuh juga menjadi tinggi dan memacu organ bekerja lebih cepat. Usahakan melakukan olahraga setiap hari seperti bersepeda, berenang, jogging atau senam pagi.
- Tidak mengonsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti narkotika; antidepresan; antikonvulsan; serta obat yang memblokir kalsium seperti diltiazem.
- Jangan terlalu sering menggunakan obat pencahar
Mitos bahwa kita harus buang air besar setidaknya satu kali setiap harinya menyebabkan banyak orang rela mengonsumsi obat pencahar atau laksatif dengan frekuensi tinggi. Pada akhirnya kebiasaan mengonsumsi obat pencahar ini menimbulkan masalah ketika orang tersebut sudah tidak lagi meminumnya. Lama kelamaan orang tersebut tidak bisa buang air besar tanpa obat tersebut dan resiko terkena sembelit pun semakin tinggi.
Dalam beberapa kasus, sembelit dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Beberapa orang dapat mengatasi sembelit dengan mengonsumsi obat pencahar namun dengan dosis dan pemakaian yang dianjurkan. Jika sembelit sudah terlalu parah, solusi terbaik adalah segera mengunjungi dokter.