Masing – masing kota pastinya mempunyai ciri khas sendiri – sendiri dalam berinteraksi satu sama lain. Salah satunya kota Surabaya yang menggunakan dialek surabaya atau biasa dikenal sebagai bahasa suroboyoan. Dialek surabaya ini memang terkenal blak – blakan, bahasa yang kasar dan juga tidak mengenal berbagai macam tingkatan standar bahasa jawa pada umumnya. Kalau kalian mempunyai teman yang berasal dari Surabaya, kalian akan sering mendengar 9 ungkapan arek suroboyo ini.
- Selalu Ada Tambahan Kata ‘Pek’.
“Gila Pek!”, “Sumpah, Pek!”, “Gak Enak, Pek!”. Emang pempek? Kata ‘pek’ ini sering sekali ditambahkan arek suroboyo ketika berbicara dengan sesama temannya. Yang menjadikannya omongan tersebut terlihat lebih menghebohkan dan kasar ketika di terdengar oleh orang awam. Dan kata ini akan terlihat membingungkan selagi arek suroboyo membeli pempek, “eh, pesen pempek pek!”.
- Ada Tambahan Kata Yaitu ‘Tha’, Disetiap Kalimat Tanya.
Bagi kalian yang tidak terlalu memahami bahasa surabaya, perlu diingat bahwa bagi orang surabaya kata ‘Tha’ itu dijadikan sebagai tambahan kata ketika bertanya “Kon gag melu tha?” (kamu gak ikutan?), “Sing nggena tha!” (yang bener!). Dengan kata ‘Tha’ orang awam akan mengira bahwa arek suroboyo itu agak ngeyel apabila diberitahu.
- Kata ‘Seh’ Juga Sering Digunakan.
“Iki ya’opo seh?”, “Biasa ae seh!”. Walau terdengar agak sewot ketika berbicara, namun kalian jangan membalas emosi dulu, karena sebenarnya teman kalian itu tidak sedang dalam keadaan marah, tapi kebiasaan. Ya, memang nada berbicaranya orang surabaya begitu. Jadi maklumi saja!.
- Suka Banget Berbicara Dengan kata ‘Sing’.
Kata ‘Sing’ yang bermakna ‘yang’ ini, sering sekali digunakan oleh arek suroboyo. “Mau sing mana mbak?”, “Seng ndek mana seh?”. Mungkin kurang afdol bagi arek suroboyo kalau sedang berbicara tidak menambahkan kata ‘Sing’ di setiap perbincangannya.
- Hobi menambah – nambahkan huruf ‘M’ Dalam Semua Kalimat.
“Lapo mbalek saiki?” (kenapa balik sekarang?), “Arep nag mbali maringene” (mau ke bali sekarang). Memang orang surabaya itu kreatif – kreatif kok sampai – sampai yang harusnya tidak ada huruf ‘M’ di tulisannnya, namun ketika dibaca malah terdengar seperti ada huruf ‘M’.
- Memberi Penekanan Pada Vokal ‘U’.
“Uuuuuuuaadoh pek!”, “Puuuuuedes sumpah!”, “Mbuuuuijuk’an kon!”. Sangat Uuuuaneh bukan? Semakin banyak huruf vokal ‘U’ yang diucapkan maka terasa sangat lega bagi orang surabaya ketika diucapkan. Jadi bagi kalian yang mendengar arek suroboyo berbicara seperti itu, jangan heran dan kalian pasti akan spontan tertawa ketika mendengarnya.
- Kebiasaan Nggak Saling Sebut Nama Teman Dengan Nama Asli.
“Kon arepe nang ndi?”, “Heh, su* lapo nang kene?”. Sangat berbeda sekali dengan budaya saling menyapa antara teman pergaulan yang ada di jawa tengah. Bagi arek suroboyo sendiri, mungkin tidak mantap apabila menyapa temannya hanya dengan sekedar nama orang yang disapa saja. Akan indah apabila sapaan itu di dalamnya terdapat kata salam sayang khas arek suroboyo (ck, as, bag*ng).
- Selalu Mengeluarkan Kata – Kata Mutiara Ketika Berjumpa Dengan Temannya.
Kata mutiara yang dimaksud ialah kata – kata khas arek suroboyo. Yang biasa disebut dengan misuh. Namun, hal ini bukan hanya di kalangan anak muda saja yang melakukannya. Bahkan orang tua yang sudah lama tidak berjumpa dengan teman lamanya akan melakukan hal yang sama. Jadi tidak usah heran yah!.
- Ngotot Ketika Berbicara.
“GAK PERNAH C*K”, “SALAHMU DEWE!”. Bukan karena marah, apabila arek suroboyo berbicara seperti itu. Namun, memang nada bicaranya keras. Jadi kalau tidak pake nada keras, serasa tidak komplit bagi arek suroboyo. Dan tidak banyak orang yang baru dekat dengan arek suroboyo selalu mengatakn bahwa orang surabaya ketika berbicara tidak bisa santai selalu pake emosi, padahal memang nada bicaranya saja yang tinggi.
Terima Kasih Sudah Menyempatkan Membaca artikel yang Sudah Saya Tulis ini.
Sampai Jumpa, Pada Artikel Saya Berikutnya!!