Mempunyai banyak follower di jejaring social seperti facebook tentu akan membuat pemilik akun semakin mengenal dan dikenal banyak orang.
Dari sisi positifnya, memiliki banyak follower semakin memperluas jaringan pertemanan. Bahkan bisa berteman dengan orang lain lintas Negara. Namun dari sisi negatifnya, pemilik akun harus semakin waspada karena banyak pula oknum yang tidak betanggung jawab memanfaatkan setiap celah untuk mencuri atau membobol akun milik orang lain. Artinya, ancaman pencurian akun semakin tinggi pula. Lebih parahnya lagi, pencurian akun juga biasanya disertai dengan tindakan yang tidak menyenangkan bahkan sampai merugikan. Seperti yang dialami oleh Agus Talik. Pria yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Cirebon ini sendiri awalnya tidak mengetahui kalau akun facebook yang dimiliki sudah diambil alih orang yang tidak bertanggung jawab. Agus sendiri baru tahu setelah temanya mengabarinya.
Awalnya, Agus mendapat kontak dari temannya yang ada di Madura. Kepadanya, temanya dari Madura tersebut menanyakan ikhwal keponakanya yang hendak dioperasi. Agus menyanggah berita tersebut. Bahkan Agus mengaku tidak pernah mempost berita tersebut di akun facebook miliknya. Mantan anggota DPRD Kota Cirebon itu mengaku sudah jarang sekali membuka facebook. Yang lebih diherankan lagi, di akun facebook tersebut dituliskan bahwa pemilik akun sedang meminta bantuan sejumlah dana untuk kebutuhan operasi.
Merasa ada penipuan bermodus facebook, Agus segera melaporkan kejadian ini kepada admin facebook. Dia meminta agar akun miliknya itu dihapus. Sebab, akun tersebut telah digunakan oleh pelaku atau pembobol akun milik mantan anggota dewan untuk tindakan penipuan.
Selain melaporkan ke admin facebook, Agus juga melaporkan kejadian penipuan bermodus media social ini ke pihak kepolisian. Laporan tersebut kini sudah masuk dan diterima oleh pihak berwajib.
Dari kejadian pembobolan akun facebook ini, Agus memang tidak mengalami kerugian secara materiil. Tetapi mantan anggota dewan ini merasa dirugikan karena nama baiknya sudah tercemar oleh berita palsu yang diunggah si pembobol akun. Berkaca dari pengalaman ini, Agus menghimbau supaya masyarakat berhati – hati terhadap pesan – pesan aneh apalagi pesan yang berisi meminta sejumlah uang. Bisa diindikasikan, pesan tersebut adalah tindak penipuan bermodus media social.