Masa remaja, masa inilah yang sering diartikan sebagai masa terindah selama hidup, karena di masa ini lah semua kehidupan berubah total mulai dari segi pakaian, dari sifat, bahasa bicaranya dan masih banyak lagi perubahan yang lain. Di masa inilah kita mulai dianggap penting dan harus mulai mengerti tentang kehidupan, karena yang awalnya hanya anak-anak yang tahunya hanya bermain, bermain ,dan bermain kini harus bisa membagi waktu antara bermain, sekolah, dan membantu orang tua. Masa ini juga kepercayaan diri mulai muncul bahkan terkadang kita malah over PD-nya alias ke PD an hehehe, di sini juga kita mulai berani untuk lebih terbuka kepada orang lain terutama orang tua dan teman kita, mulai berani bercerita tentang kehidupan sehari-hari, bahkan kita juga mulai PD untuk bercerita tentang kehidupan percintaan kita. Banyak psikologi yang berpendapat kalau masa remaja adalah masa penuh konflik, keingin tahuan yang berlebihan, over aktif dan masih banyak lagi. Masa ini juga terkadang membuat anak-anak remaja seperti kehilangan jati dirinya, karena dia kurang bisa menjaga pergaulannya. Nah, disini saya akan membahas tentang kehidupan remaja yang jauh dari kenakalan-kenakalan remaja yaitu kehidupan remaja di pondok.
Banyak dari remaja yang beralasan ketika disuruh untuk sekolah sekaligus mondok, karena banyak dari mereka yang berfikir kalau pondok itu adalah kehidupannya orang-orang yang kurang update (kudet), orang-orang yang tidak tau tentang kehidupan di luar, dan orang-orang yang hidup dengan banyak aturan. Terutama bagi para remaja yang tidak suka dengan keramain, remaja yang kurang bisa bergaul dengan orang lain, dan remaja yang sulit menerima keadaan, mereka selalu berfikir kalau mereka akan dimusuhi banyak orang karena sifat mereka yang seperti itu dan mereka akan sulit mendapatkan teman di sana. Bahkan untuk remaja-remaja yang memang dari kecil nilai akademisnya bagus, mereka malah terkadang harus berfikir 2 kali untuk belajar di sekolah pondok, karena mereka takut nilai akademisnya akan hancur, mereka berfikir jadwal di pondok itu sangat padat sehingga membuat mereka tidak ada waktu untuk belajar. Alasan lain yang membuat remaja harus berfikir berkali-kali untuk sekolah di pondok yaitu mereka harus berpisah dengan kedua orang tua dan juga keluarga mereka.
Tapi dalam kenyataan yang sebenarnya, ketika semua kegiatan di pondok itu dijalani mereka tetap enjoy dan mereka tetap merasa fun-fun saja, ya meskipun terkadang mereka merasa capek dan jenuh. Faktanya siswa-siswi pondok tetap bisa mengikuti perkembangan zaman, mereka tetap bisa menggunakan sosial media, dan mereka juga bisa berkreasi melebihi sekolah-sekolah lainnya lewat ekskul yang ada di sekolah, contohnya aja ada siswa pondok yang sampai di bawa ke Jepang karena kemampuannya dalam berbahasa jepang yang bagus, ada juga siswa-siswi yang dibawa ke Bali untuk study tour karena kemampuan bahasa inggrisnya yang bagus. Di sana kita juga dilatih untuk bisa lebih menghormati dan menghargai orang lain, karena di pondok siswa-siswinya tidak hanya berasal dari satu daerah tapi mereka berasal dari berbagai daerah dan sifat nya pun berbeda-beda. Kita juga dididik tentang tata krama, kita juga dilatih untuk rukun, kompak, dan kerja sama yang baik sehingga kita akan dengan mudah mendapatkan teman di sana. Di pondok kita juga akan belajar untuk hidup mandiri, belajar untuk menyelesaikan masalah, sehingga dengan sendirinya kita bisa memiliki kepribadian yang jauh lebih dewasa. Disana kita juga dilatih untuk bisa membagi waktu, membagi keuangan, dan juga membagi tenaga kita. Dan untuk remaja yang katanya gak bisa jauh dengan orang tua dan keluarga itu bukan sebuah alasan yang kuat karena ketika kita sudah besar nanti pasti ada waktunya untuk berpisah dengan keluarga dan orang tua karena suatu saat nanti kita akan memiliki kehidupan sendiri.
Nah, untuk remaja-remaja di dunia ayo sekolah sekaligus mondok, seru loo. Jangan lupa share dan baca artikel yang lain yaa 😀