Sesuai dengan namanya, ayam kampung merupakan jenis ayam yang banyak dibudidayakan di kampung – kampung. Belum banyak orang yang berniat serius ingin benar – benar beternak ayam kampung layaknya ayam pedaging atau ayam petelur.
Alasan utamanya memang belum banyak warga kampung yang mengetahui pasaran ayam kampung ini. Sasaran pasar dan harga yang terkadang tidak gamblang seperti halnya ayam pedaging maupun ayam petelur menjadikan beberapa orang kurang melirik ternak ayam kampung.
Alasan lain kenapa jarang orang berminat untuk serius beternak ayam kampung adalah masa panen yang lebih lama dari pada ayam pedaging. Pada umumnya ayam pedaging hanya dibutuhkan waktu sekitar 60 hari sudah bisa dipanen, sedangkan untuk ayam kampung sendiri membutuhkan waktu yang relative lebih lama.
Di kampung – kampung atau pedesaan seperti halnya di desa Gebangangkrik, kecamatan Ngimbang, belum banyak orang yang serius ingin ternak ayam kampung. Mereka biasanya memelihara ayam ini sebagai ternak sampingan dan jumlahnya pun juga sangat sedikit. Jika ayam yang mereka ternak sudah cukup dewasa, beberapa biasanya dijual ke pembeli ayam keliling atau disembelih sendiri sebagai lauk pendamping nasi.
Ternak ayam kampung sebenarnya membawa banyak keuntungan antara lain seperti :
- Ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit atau kondisi cuaca yang berubah – ubah
- Daging ayam kampung lebih sehat untuk dikonsumsi karena pakanya yang alami
- Daging ayam kampung lebih enak karena teksturnya yang khas
- Telur ayam kampung dipercaya memiliki banyak khasiat ketimbang jenis telur – telur ayam yang lain
- Kotoran ayam kampung bisa dijadikan pupuk alami untuk menyuburkan tanah
Peluang bisnis ayam kampung sebenarnya masih terbuka sangat lebar. Selain masih sedikitnya para peternak ayam kampung juga permintaan akan ayam kampung saat ini masih tinggi. Di warung – warung atau lapak pedagang kaki lima permintaan akan daging ayam kampung masih tinggi. Permintaan yang tinggi ini kemudian saat ini mempengaruhi harga jual ayam kampung.
Untuk harga ayam jago ayam kampung saat ini bisa laku dijual dengan harga hingga Rp 70 ribu. Bahkan jika bobot dan ukuranya lebih besar lagi bisa laku dengan harga yang lebih tinggi. Ketidak tahuan warga akan permintaan pasar terhadap ayam kampung menjadikan warga kurang berminat beternak ayam kampung.