Panen raya padi pada musim ini masih belum bisa memenuhi gudang Bulog untuk mencukup stok beras ke depan. Bulog yang pernah memanfaatkan jaringan semut masih juga belum berhasil mencapai target yang pengumpulan beras 2,7 juta ton.
Menurut Menko Perkonomian, Sofyan Djalil, pemerintah akan mengambil langkah impor beras apabila Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak mampu menyerap beras untuk stok yang maksimal.
Menurutnya, penyerapan Bulog saat ini tidak maksimal. Bulog baru berhasil menyerap beras sekitar 450 ribu ton hingga akhir bulan april. Jumlah ini masih setengah dari jumalha penyerapan yang berhasil dilakukan oleh Bulog pada tahun lalu.
Penyerapan beras Bulog pada tahun ini baru sebenarnya baru dimulai pada akhir bulan Maret setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres 5 Tahun 2015. Bulog yang memanfaatkan jaringan semut bekerja sama dengan banyak mitra baik mitra yang skala kecil maupun besar guna memenuhi gudang beras Bulog ke depan.
Namun di lapangan, ada banyak kendala untuk menyerap beras yang sesuai dengan Instruksi Presiden. Pada Inpres tersebut kadar air beras tidak boleh lebih dari 14 persen. Kadar air beras yang masih di atasnya 14 persen harus dikeringkan terlebih dahulu agar bisa sesuai dengan criteria standar yang bisa masuk gudang Bulog.
Masalah utama dalam pengeringan beras – beras ini adalah ketersediaan alat pengering beras tersebut. Bulog sendiri memiliki alat pengering yang terbatas di gudangnya. Kalaupun ingin dikeringkan, butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengeringkanya.
Keputusan pemerintah untuk impor beras masih belum final. Keputusan untuk impor beras mungkin akan dikeluarkan pada bulan Juli. Saat ini di beberapa daerah di Indonesia masih musim panen. Diharapkan Bulog beserta mitra – mitranya mampu menyerap beras sebanyak – banyaknya. Jadi sekarang masih dipantau jika ternyata jumlah beras yang diserap masih belum mencukupi target 2,7 juta ton maka ada kemungkinan pada bulan Juli nanti pemerintah akan impor beras.
Jika impor beras jadi dilaksanakan oleh pemerintah ini artinya warga Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani harus siap – siap makan beras impor bukan beras yang dipanen dari bumi tanah air tercinta ini.