Untukl ketiga kalinya secara berturut-turut Provinsi Jatim menerima penghargaan “Anugerah Cinta Karya Bangsa” dari Menteri Perindustrian atas nama Presiden RI. Dalam penghargaan tersebut Jatim meraih peringkat pertama untuk kategori Pemerintah Provinsi diatas Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yang meraih peringkat ke dua dan ketiga
Jatim meraih peringkat pertama kali meraih Anugerah Cinta Karya Bangsa pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 penghargaan diterima langsung oleh Gubernur Jatim Pakde Karwo dari Presiden SBY di Istana.
Sedangkan tahun ini penghargaan diterima Sekretaris Daerah Prov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi, MM, mewakili Gubernur Jatim. Anugerah Cinta Karya Bangsa diserahkan Menteri Perindustrian MS Hidayat di Ruang Garuda Gedung Kementerian Perindustrian Jl Gatot Subroto kav 52-53 Jakarta, bulan oktober lalu.
Dalam penilaian terdapat empat indikator yaitu komitmen, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam pengadaan barang/ jasa di instansi yang bersangkutan. Dewan juri menetapkan peringkat 1-3 untuk masing-masing tingkat kementerian/lembaga, BUMN, pemerintah provinsi, pemerintah kab/ kota, dan perguruan tinggi.
Seusai menerima anugerah, Sekdaprov Dr H akhmad Sukardi, MM mengatakan, apa yang sudah dilakukan Pemprov Jatim di atas provinsi yang lain.. Aplikasinya ditunjukkan dalam tema HUT ke-69 Provinsi Jatim, sebagai pintu gerbang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015, menuju Jatim yang lebih berdaya saing, mandiri dan sejahtera.
“Jatim akan terus menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada tapi tetap menjaga keseimbangan supaya tidak merusak lingkungan. UMKM di Jatim juga akan dibina terus agar produk-produknya terstandarisasi sehingga bisa masuk bersaing di kancah MEA,” katanya .
Semenara Kepala Disperindag Prov Jatim Dr. Hari Sasono, M.Eng menambahkan, Industri Kecil Menengah (IKM) dipersiapkan untuk go internasional. Semua ini tugasnya pemprov, pemkab dan pemkot. “Standarisasi, produk-produknya harus berkualitas sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu juga kita fasilitasi, termasuk promosi dan dipertemukan dengan buyer-buyer luar negeri, ” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan, pemerintah perlu mendorong pengembangan teknologi dalam inovasi pengembangan industri menengah, dan melakukan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksi, serta meningkatkan daya saing produk nasional..
MEA merupakan momen penting, akan terjadi free flow barang. Untuk itu, diharapkan menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar produk nasional karena penduduk ASEAN 550 juta sama dengan 8 persen penduduk dunia. Sementara tantangan bagi Indonesia, pasar Indonesia akan menjadi tujuan pasar ASEAN.